Rabu, 06 Januari 2021

Lukas 4:14-22a : Misi ala "blusukan" versus Setan Iblis selalu berjuang supaya tetap menang

* P. Benedict Bere Mali, SVD *



Daily Mass Devotional 

Thursday, 7 January 2021

1Jo 4: 19-5: 4

Luke 4: 14-22a

The devil of the Wilderness enemies the mission of "blusukan" Jesus



In the Network (online) all Positive and Negative information floods every person. Only a handful of people choose Negative information over a long period of time. The majority of the population chooses positive information for themselves and others. One of the positive information that every human being has is that everyone wants to be treated positively by others and thus he is motivated to do positive things to others.


Salah satu hal Positif yang Menarik hati publik dan menjadi viral di media Sosial dalam Jaringan (daring) dalam Minggu ini adalah gerak turun ke bawah oleh menteri Sosial Kita. Sang menteri turun sentuh Hati tuna wisma dan langsung mengenal mereka dan terutama kebutuhan akan perumahan, makanan dan pakaian para tunawisma yang dijumpai mensos. Melayani dengan cara "blusukan" turun ke bawah ini dibutuhkan masyarakat umum di tanah air.  Ini adalah Sebuah revolusi pelayanan publik "tinggalkan cara di belakang meja" menuju "turun ke lapangan" baik pada awal, proses, evaluasi, revisi, proses, evaluasi, Misi hingga tercapai goal yaitu kesejahteraan bersama secara Adil merata bagi semua orang. 


Yesus melayani dengan cara gerak "turun" yaitu lahir di Kandang Bethlehem. Sejak Awal sudah menunjukan kerendahan hatiNya. Misinya bukan pada level priyayi saja tetapi model "misi blusukan"  Yesus membawa Khabar Gembira kepada orang miskin, pembebasan kepada tawanan, penglihatan kepada yang buta, dan membebaskan orang-orang yang tertindas. Yesus menempuh pelayanan kepada orang - orang pinggiran, orang kecil dan sederhana yang  belum mendapat pelayanan maksimal dari Sesamanya. Misi pelayanan Yesus selalu mencari peluang-peluang yang tidak biasa dijangkau oleh orang lain. 


Bahaya kemapanan seorang misionaris zaman ini bisa direduksi oleh sapaan gaya misi Yesus. Misi seperti ini dimiliki setelah lulus ujian dari Iblis di Padang gurun.  Ada tiga ujian penting di Padang gurun yaitu harta duniawi, kuasa duniawi, mental instant. Yesus bermisi "blusukan" lewat proses bukan instant dalam bermisi. Yesus tidak terbelenggu oleh harta dan kuasa duniawi. Yesus komitment pada misi kepada orang yang belum dilayani yaitu orang miskin, tertawan, buta/Sakit, tertindas secara Psikologis, Sosial, dan Fisik.


Dengan sederhana dapat dikatakan bahwa sesungguhya Yesus sudah menyelesaikan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Pengolahan Diri yang matang telah teruji  Iblis dalam pencobaan di Padang gurun Selama 40 Hari sebuah Retret Agung. Sekali lagi Yesus sudah menyelesaikan semua soal  yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Yesus kini hanya memfokuskan Diri pada persoalan persoalan dunia lainnya dan persoalan Sesama atau orang lain. Yesus tidak dikuasai oleh harta, kuasa dan wanita. Ujian itu oleh Iblis di Padang gurun. Kini Yesus fokus Misi ala "blusukan" yang bagi mayoritas sulit dilakukan. 

Our Constitution is based on Mission Jesus, starting from the margins or small people, should be the basis for our mission today. Financial clashes are a hot topic of discussion on our mission. But improper financial management is often used as an excuse for not having a mission like Jesus in the Gospel Today. Even though Jesus mission did not have money but his mission became the source or basis for missionaries throughout the ages. ***

Tidak ada komentar: