Selasa, 30 April 2013

Homili Selasa 30 April 2013



ORANG LAIN : Neraka  atau Surga
*P. Beny Mali, SVD*



Kita melihat judul buku di atas, pasti ada berbagai perasaan yang muncul di dalam pikiram kita. Saya setelah melihat judul buku di atas, ada dua hal yang muncul di dalam pikiran saya. Manusia itu bisa jadi menjadi neraka bagi diri sesama. Manusia itu bisa jadi berkat atau surge bagi sesama.
Filsuf Jean Paul Sartre mengemukakan bahwa sesama adalah neraka bagi sesamanya yang lain. Ia mengatakan bahwa sesama adalah neraka bagi sesama yang lain muncul dari dua latarbelakang yang mewarnai pemikirannya. Kehidupan masa kecilnya yang merasa terasing oleh pergaulannya dengan teman-teman sebayanya, kondisi keluarganya yang tertutup dalam membangun relasi keomunikasi dengan sesama sekitar. Kekejaman perang dunia kedua (1939-1945) yang membawa penderitaan dan kematian yang menunjukan kehadiran neraka yang nyata di dalam pengalaman hidup Jean Paul Sartre.
 Pengalaman saya berbeda dengan pengalaman Jean Paul Sartre. Ketika saya pertama kali datang di Pulau Jawa pada tahun 1995, turun di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, saya bertemu dengan Mas Sipri yang tampil bukan menjadi neraka bagi saya tetapi menjadi Surga bagi saya. Mas Sipri itu membantu saya menunjukkan kendaraan dari Pelabuhan Perak ke Terminal Bungrasi. Kemudian Saudari Elsy Safran dan Saudara Vinsen menyusul menyambut kami dari Pelabuhan Perak sampai ke Novisiat Batu – Malang tempat tujuan kami. Saudara Sipri, Vinsen dan Saudari Elsy Safran sungguh menjadi pembawa damai bagi saya saat saya pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Jawa pada tahun 1995.
Injil hari ini berbicara tentang “Damia Sejahtera”. Yesus hadir sebagai pembawa Damai Sejahtera Bagi Para MuridNya. Yesus adalah Pembawa Surga bagi dunia dan membawa atau mengantar semua orang di dunia menuju Surga (Yoh 14 : 6). Yesus adalah jalan keselamatan bagi semua lintas batas yang percaya kepadaNya (Kis 4:12).  Paulus dan Barnabas mewartakan Kristus sang penyelamat bagi semua orang baik Yahudi maupun Yunani.  Ketika kelompok Sanhedrin masih terus menindas umat kristiani perdana yang percaya kepada Kristus, Paulus dan Barnabas membawa damai dan kekuatn serta peneguhan kepada mereka agar tetap setia kepada Tuhan di jalan menuju Kerajaan Surga pusat kedamaian abadi yang sedang menanti, yang di temukan di atas jalan bersama Tuhan Yesus dalam sukan maupun duka, dalam kemerdekaan maupun dalam penindasan.
Kita adalah orang beriman yang percaya kepada Yesus sebagai pemawa damai sejati. Kehadiran kita bukan menjadi beban bagi sesame tetapi membawa berkat bagi sesama. Kehadiran kita bukan menyalibkan sesama melainkan membangkitkan sesama. Kehadiran kita bukan menjadi neraka bagi sesame meliankan menjadi surga bagi sesame.

Homili Selasa, 30 April 2013
Kis 14 : 19 – 28
Mzm 145 : 10 – 11. 12 -13ab.21
Yoh 14 : 27 – 31a

Tidak ada komentar: