Rabu, 04 Agustus 2021

Kita tidak mungkin menenangkan gelombang dan badai di alam di luar diri kita tetapi kita dapat menenangkan diri di dalam gelombang kehidupan yang datang silih berganti.

  #P. Benediktus Bere Mali, SVD#


 Kita tidak mungkin menenangkan gelombang dan badai di alam di luar diri kita tetapi kita dapat menenangkan diri di dalam gelombang kehidupan yang datang silih berganti. 


Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XVIII


Selasa, 3 Agustus 2021


Bacaan Pertama

Bil 12:1-13


"Musa itu seorang nabi yang lain daripada yang lain.

Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak terhadap dia?"


Pembacaan dari Kitab Bilangan:


Sekali peristiwa

Miryam dan Harun menaruh syak terhadap Musa

karena wanita Kush yang diperisterinya.

Memang Musa telah memperisteri seorang wanita dari Kush.

Kata mereka,

"Benarkah Tuhan bersabda dengan perantaraan Musa saja?

Bukankah Ia juga bersabda dengan perantaraan kita?"

Hal itu didengar Tuhan.

Adapun Musa, dia itu seorang yang sangat lembut hatinya,

melebihi siapa pun di atas muka bumi.

Lalu tiba-tiba bersabdalah Tuhan kepada Musa, Harun dan Miryam,

"Keluarlah kalian bertiga ke Kemah Pertemuan."


Maka keluarlah mereka bertiga.

Lalu turunlah Tuhan dalam tiang awan,

dan berdiri di pintu kemah itu,

lalu memanggil Harun dan Miryam.

Dan mereka berdua tampil.

Lalu bersabdalah Tuhan, "Dengarkanlah sabda-Ku ini.

Jika di antara kalian ada seorang nabi,

maka Aku, Tuhan,  menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan.

Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.

Bukan demikianlah halnya dengan hamba-Ku Musa,

yang setia di seluruh rumah-Ku.

Dengan Musa Aku berbicara berhadap-hadapan,

terus terang, bukan dalam teka-teki.

Dan ia telah melihat rupa Tuhan.

Bagaimana kalian sampai berani menaruh syak

terhadap hamba-Ku Musa?

Sebab itu bangkitlah murka Tuhan terhadap mereka.

Tuhan meninggalkan tempat itu,

dn tiang awan naik dari atas kemah.

Pada waktu ini Miryam tampak kena penyakit kusta,

kulitnya menjadi putih seperti salju.

Ketika Harun menoleh kepadanya,

tampaknya olehnya bahwa Miryam telah terkena kusta.


Harun lalu berkata kepada Musa,

"Ah tuanku, janganlah kiranya dosa ini ditimpakan kepada kami.

Dalam kebodohan kami telah berbuat demikian.

Janganlah kiranya Miryam ini dibiarkan sebagai anak gugur,

yang pada waktu keluar dari kandungan

sudah setengah busuk dagingnya."

Lalu berserulah Musa kepada Tuhan,

"Ya Allah, sembuhkanlah kiranya dia."


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 51:3-4.5-6a.6bc-7.12-13,R:3a


Refren: Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab aku orang berdosa.


*Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,

menurut besarnya rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku.

Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,

dan tahirkanlah aku dari dosaku!


*Sebab aku sadar akan pelanggaranku,

dosaku selalu terbayang di hadapanku.

Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa,

yang jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.


*Maka, Engkau adil bila menghukum aku,

dan tepatlah penghukuman-Mu.

Sungguh, dalam kesalahan aku diperanakkan,

dalam dosa aku dikandung ibuku.


*Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah,

dan baharuilah semangat yang teguh dalam batinku.


Bait Pengantar Injil

Yoh 1:49b


Rabi, Engkau Anak Allah,

Engkaulah raja israel.


Bacaan Injil

Mat 14:22-36


"Tuhan, suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Sekali peristiwa, setelah mengenyangkan orang banyak dengan roti,

Yesus segera menyuruh murid-murid-Nya naik perahu

dan mendahului-Nya ke seberang,

sementara Ia menyuruh orang banyak pulang.

Dan setelah orang banyak itu disuruh pergi

Yesus mendaki bukit untuk berdoa seorang diri.

Ketika hari sudah malam, Ia seorang diri di situ.

Perahu para murid sudah beberapa mil jauhnya dari pantai

dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.


Kira-kira jam tiga malam

datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.

Melihat Dia berjalan di atas air,

para murid terkejut dan berseru, "Itu hantu!"

Dan mereka berteriak ketakutan.

Tetapi Yesus segera menyapa mereka, kata-Nya,

"Tenanglah! Akulah ini, jangan takut!"

Lalu Petrus berseru,

"Tuhan, jika benar Tuhan sendiri,

suruhlah aku datang kepada-Mu dengan berjalan di atas air."

Kata Yesus, "Datanglah!"


Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air

mendapatkan Yesus.

Tetapi ketika dirasakannya tiupan angin kencang,

Petrus menjadi takut dan mulai tenggelam lalu berteriak,

"Tuhan, tolonglah aku!"

Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata,

"Orang kurang percaya! Mengapa engkau bimbang?"

Keduanya lalu naik ke perahu dan redalah angin.

Dan mereka yang ada di perahu menyembah Dia, katanya,

"Sungguh, Engkau Anak Allah."


Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret.

Begitu Yesus dikenal oleh orang-orang setempat,

mereka memberitahukannya ke seluruh daerah.

Maka semua orang sakit dibawa kepada-Nya.

Mereka memohon,

supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya.

Dan semua orang yang menjamah Dia menjadi sembuh.


Demikianlah sabda Tuhan.

Tidak ada komentar: