Rabu, 30 Juni 2021

IMAN PRIBADI DAN KOMUNITAS YANG MENYELAMATKAN

    


"Abraham tidak segan-segan menyerahkan anaknya yang tunggal kepada Tuhan,

maka Tuhan akan memberkati Abraham berlimpah-limpah dan membuat keturunannya sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut."

*P. Benediktus Bere Mali, SVD*


Salah satu hasil penelitian yang menarik tentang Mahasiswa Barat  dan Mahasiswa Asia mengatakan bahwa orang Asia lebih mengutamakan kebersamaan sedangkan orang Eropa lebih mengutamakan kesendirian. Hal ini juga tampak dalam hal beragama dan beriman sebagai urusan personal bukan komunal bagi orang Barat sedangkan Bagi Orang Asia atau Timur beragama dan beriman itu adalah urusan komunal bukan personal. 


Bacaan pertama menekankan iman pribadi Abraham yang tidak segan-segan mempersembahkan Anaknya yang tunggal kepada Allah,  berkat berlimpah turun atas seluruh keturunannya yang berkembang seperti bintang di langit dan pasir di Laut atau di pantai. Iman personal Abraham memiliki aspek sosial bagi seluruh keturunannya. Bacaan Injil sebaliknya Iman komunal berdampak yang luarbiasa bagi setiap pribadi. Orang lumpuh disembuhkan berakat Iman komunitas orang - orang menyertai orang yang sakit lumpuh. 

Iman personal dan komunitas itu bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisah-pisahkan.  Keutuhan panggilan kita sebagai imam dan Bruder terletak pada iman komunitas yang dirayakan dalam Ekaristi bersama setiap hari dan doa-doa komunitas dan dilengkapi doa-doa pribadi dalam mengasah kesalehan personal dan sosial. Ada penelitian tentang imam dan Bruder yang keluar dari Biara karena salah satu alasan kuat adalah menempati Ekaristi komunitas dan doa komunitas sebagai sekunder sedangkan kehidupan profesionalis sebagai yang primer. Semoga kita sebagai imam dan Bruder tetap kokoh membangun kekuatan panggilan kita dalam Ekaristi Komunitas dan Doa-doa komunitas dan doa - doa pribadi.***



Liturgia Verbi (B-I)

Hari Biasa, Pekan Biasa XIII


Kamis, 1 Juli 2021


Ujud Evangelisasi - Persahabatan Sosial.

Kita berdoa agar dalam situasi konflik sosial, politik dan ekonomi, kita berani dan penuh semangat menjadi sarana dialog dan persahabatan.


Ujud gereja Indonesia - Para pendidik.

Semoga para pendidik semakin hari semakin kreatif, dengan berusaha mengembangkan materi pendidikan melalui media sosial dan teknologi.


Bacaan Pertama

Kej 22:1-19


"Kurban Abraham leluhur kita."


Pembacaan dari Kitab Kejadian:


Setelah Abraham mendapat anak, Ishak,

maka Allah mencobai Abraham.

Ia bersabda kepada Abraham, "Abraham."

Abraham menyahut, "Ya, Tuhan."

Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak,

pergilah ke tanah Moria,

dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran

pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

Keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Abraham.

ia memasang pelana keledainya

dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya.

Ia membelah juga kayu untuk kurban bakaran itu.

Lalu berangkatlah ia

dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

Pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangannya

dan melihat tempat itu dari jauh.

Kata Abraham kepada kedua bujangnya,

"Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini.

Aku beserta anakku akan pergi ke sana.

Kami akan sembahyang.

Sesudah itu kami kembali kepadamu."

Lalu Abraham mengambil kayu untuk kurban bakaran itu

dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya.

Sedangkan ia sendiri membawa api dan pisau di tangannya.

Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya, "Bapa!"

Sahut Abraham, "Ya, anakku."

Bertanyalah Ishak, "Di sini sudah ada api dan kayu,

tetapi di manakah anak domba untuk kurban bakaran itu?"

Sahut Abraham, "Allah yang akan menyediakan anak domba

untuk kurban bakaran bagi-Nya, anakku."


Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama,

dan sampailah mereka ke tempat

yang dikatakan Allah kepada Abraham.

Abraham lalu mendirikan mezbah di situ dan menyusun kayu.

Kemudian Ishak, anaknya, diikat

dan diletakkannya di atas mezbah di atas kayu api itu.

Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya,

mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.

Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit,

"Abraham, Abraham!"

Sahut Abraham, "Ya, Tuhan."

Lalu Tuhan bersabda, "Jangan kaubunuh anak itu,

dan jangan kauapa-apakan dia,

sebab kini Aku tahu, bahwa engkau takut akan Allah,

dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."

Abraham lalu menoleh

dan melihat seekor domba jantan di belakangnya,

yang tanduknya tersangkut dalam belukar.

Diambilnya domba itu dan dipersembahkannya

sebagai kurban bakaran pengganti anaknya.

Dan Abraham menamai tempat itu 'Tuhan menyediakan'.

Sebab itu sampai sekarang dikatakan orang,

'Di atas gunung Tuhan menyediakan.'


Untuk kedua kalinya

berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya,

"Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri -- demikianlah firman Tuhan --

Karena engkau telah berbuat demikian,

dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku,

maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah

dan membuat keturunanmu sangat banyak,

seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut.

Dan keturunanmu akan menduduki kota-kota musuhnya.

Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi

akan mendapat berkat,

sebab engkau mentaati sabda-Ku."


Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua bujangnya,

dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba.

Dan Abraham tinggal di Bersyeba.


Demikianlah sabda Tuhan.


Mazmur Tanggapan

Mzm 116:1-2.3-4.5-6.8-9,R:9


Refren: Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,

di negeri orang-orang hidup.


*Aku mengasihi Tuhan,

sebab Ia mendengarkan suara dan permohonanku.

Sebab Ia menyendengkan telinga-Nya kepadaku,

maka seumur hidupku aku akan berseru kepada-Nya.


*Tali-tali maut telah meliliti aku,

dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku;

aku mengalami kesesakan dan kedukaan.

Tetapi aku menyerukan nama Tuhan,

"Ya Tuhan, luputkanlah kiranya aku!"


*Tuhan adalah pengasih dan adil,

Allah kita maha penyayang.

Tuhan memelihara orang-orang sederhana;

aku sudah lemah, tetapi diselamatkan-Nya!


*Tuhan, Engkau telah meluputkan aku dari pada maut;

Engkau telah meluputkan mataku dari air mata,

dan kakiku dari tersandung.

Aku boleh berjalan di hadapan Tuhan,

di negeri orang-orang hidup.


Bait Pengantar Injil

2Kor 5:19


Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dalam diri Kristus

dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita.


Bacaan Injil

Mat 9:1-8


"Mereka memuliakan Allah

karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia."


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius:


Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu lalu menyeberang.

Kemudian sampailah Ia ke kota-Nya sendiri.

Maka dibawalah kepadanya seorang lumpuh

yang terbaring di tempat tidurnya.

Ketika Yesus melihat iman mereka,

berkatalah Ia kepada orang lumpuh,

"Percayalah, anak-Ku, dosamu sudah diampuni."


Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya,

"Ia menghujat Allah!"

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata,

"Mengapa kalian memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu?

Manakah lebih mudah,

mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni'

atau mengatakan, 'Bangunlah dan berjalanlah?'

Tetapi supaya kalian tahu,

bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa"

lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh,

"Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu,

dan pulanglah ke rumahmu!"

Dan orang itu pun bangun, lalu pulang.


Maka orang banyak yang melihat hal itu takut,

lalu memuliakan Allah,

karena Ia telah memberikan kuasa sedemikian besar kepada manusia.


Demikianlah sabda Tuhan

Tidak ada komentar: